REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jangan anggap sepele penyakit gigi. Kalau
dibiarkan, gigi berlubang bisa mengakibatkan terjadinya infeksi lalu
terjadi hegmon atau pembengkakan pada leher yang bisa mengganngu saluran
pernafasan.
Menurut Kepala Bagian Gigi dan Mulut RS Hasan Sadikin Bandung, Etty Sofia M Asnar, infeksi parah pada leher nanti akan seperti bull neck atau leher banteng. Ini akan fatal karena bisa menutup saluran pernafasan dan harus dibedah agar saluran nafas lancar kembali.
"Jadi jangan acuhkan lubang kecil pada gigi, atasi sebelum makin parah," ujar Etty pada acara diskusi tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, Kamis (5/4). Etty menjelaskan, masyarakat Indonesia masih banyak yang bermasalah dengan gigi. Hampir 80 persen, pasien yang datang ke dokter gigi mengalami gigi berlubang.
Gigi berlubang, kata dia, diakibatkan salah satunya oleh sisa makanan yang menempel dan tidak dibersihkan dengan baik. Saat itulah, bakteri di dalam mulut tercampur sisa makanan akan menjadi tak terkendali. Lalu, merusak email gigi yang mengakibatkan gigi berlubang. "Kalau sudah seperti ini harus segera ditambal agar tidak semakin dalam lubangnya. Kalau tidak akan infeksi," papar Etty.
Untuk mencegah terjadinya permasalahan pada gigi dan mulut, menurut Etty, masyarakat harus melakukan perawatan dasar pada gigi dan mulut. Caranya, menyikat gigi secara benar dan tepat, dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Untuk perawatan gigi, kata dia, periksalah ke dokter gigi, enam bulan sekali.
Saat ditanya tentang trend penggunaan kawat gigi atau behel di masyarakat, Etty mengatakan, penggunaan behel harusnya tak hanya untuk gaya atau estetika saja tapi harus memperhatikan unsur kesehatan gigi.(http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/04/06/m221tq-waspada-infeksi-gigi-bisa-ganggu-pernafasan)
Menurut Kepala Bagian Gigi dan Mulut RS Hasan Sadikin Bandung, Etty Sofia M Asnar, infeksi parah pada leher nanti akan seperti bull neck atau leher banteng. Ini akan fatal karena bisa menutup saluran pernafasan dan harus dibedah agar saluran nafas lancar kembali.
"Jadi jangan acuhkan lubang kecil pada gigi, atasi sebelum makin parah," ujar Etty pada acara diskusi tentang Kesehatan Gigi dan Mulut, Kamis (5/4). Etty menjelaskan, masyarakat Indonesia masih banyak yang bermasalah dengan gigi. Hampir 80 persen, pasien yang datang ke dokter gigi mengalami gigi berlubang.
Gigi berlubang, kata dia, diakibatkan salah satunya oleh sisa makanan yang menempel dan tidak dibersihkan dengan baik. Saat itulah, bakteri di dalam mulut tercampur sisa makanan akan menjadi tak terkendali. Lalu, merusak email gigi yang mengakibatkan gigi berlubang. "Kalau sudah seperti ini harus segera ditambal agar tidak semakin dalam lubangnya. Kalau tidak akan infeksi," papar Etty.
Untuk mencegah terjadinya permasalahan pada gigi dan mulut, menurut Etty, masyarakat harus melakukan perawatan dasar pada gigi dan mulut. Caranya, menyikat gigi secara benar dan tepat, dua kali sehari, yaitu setelah sarapan pagi dan sebelum tidur malam. Untuk perawatan gigi, kata dia, periksalah ke dokter gigi, enam bulan sekali.
Saat ditanya tentang trend penggunaan kawat gigi atau behel di masyarakat, Etty mengatakan, penggunaan behel harusnya tak hanya untuk gaya atau estetika saja tapi harus memperhatikan unsur kesehatan gigi.(http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/12/04/06/m221tq-waspada-infeksi-gigi-bisa-ganggu-pernafasan)
0 comments:
Post a Comment