6 Tanaman Penghalau Kanker
Hingga saat ini kanker masih menjadi
momok bagi orang didunia, hal ini dikarenakan penyakit tersebut dapat
menyebabkan kematian. Penyakit ini biasanya berawal dari produksi
sel-sel yang tak terkendali, dimana setiap sel memperbanyak diri untuk
mempertahankan kesehatan jaringan dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Namun akibat mutasi genetis atau faktor pemicu tertentu, dengan cepat
sel-sel berproduksi tanpa terkendali. Saat itulah massa sel tumor
terbentuk.
Umum nya orang tak
menyadari dirinya terkena kanker. Gejala-gejala yang dirasakan dianggap
penyakit yang biasa. Begitu sadar, kanker yang menyerang telah mencapai
stadium lanjut. Bahkan, tak ayal dari mereka ada yang tak tertolong
lagi.
Berikut adalah beberapa tanaman yang di yakini para peneliti, mampu menghalau kanker :
Tumbuhan ini biasanya
populer sebagai rempah-rempah dan obat di dunia timur. Di cina, temu
putih telah lama digunakan dalam terapi kanker rahim. Ia pun diduga
mampu menigkatkan efek mematikan sel kanker ketika melakukan radioterapi
dan kemoterapi. Bahkan digunakan untuk bahan infus yang dimasukkan
kedalam aliran darah pasien.
Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Reports, temu putih mengandung RIP (ribosome inacting protein), zat
antioksidan, dan antikurkumin. RIP berkhasiat memnonaktifkan
pertumbuhan sel kanker, meluruhkan sel kanker tanpa harus merusak
jaringan disekitarnya, dan memblokir pertumbuhannya. Zat antioksidan
berfungsi mencegah kerusakan gen, sementara zat antikurkumin berkhasiat
anti radang.
Tumbuhan temu putih biasanya tumbuh didaerah dengan ketinggian 1.000 m, ditanah yang berpasir dan berdrainase baik, tumbuhan temu putih ini biasanya tumbuh liar di Sumatera, hutan jati Jawa Timur , dan tumbuh secara umum di daerah Jawa Barat.
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)
Mahkota Dewa . Sebagian orang menganggap ia sangat beracun. Mengonsumsi buah mentah memang sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan bengkak, memar, dan sariawan dimulut, bahkan keracunan hingga pingsan. Bagian yang sangat beracun ialah biji, jika tergigit, lidah mati rasa, kaku, serta mengakibatkan demam. oleh karena itu penggunaannya masih terbatas sebagai obat luar seperti gatal-gatal, kudis, koreng, dan eksim.
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) |
Mahkota Dewa . Sebagian orang menganggap ia sangat beracun. Mengonsumsi buah mentah memang sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan bengkak, memar, dan sariawan dimulut, bahkan keracunan hingga pingsan. Bagian yang sangat beracun ialah biji, jika tergigit, lidah mati rasa, kaku, serta mengakibatkan demam. oleh karena itu penggunaannya masih terbatas sebagai obat luar seperti gatal-gatal, kudis, koreng, dan eksim.
Meski demikian,
pemakaiannya mesti extra hati-hati lantaran senyawa aktifnya dapat
meresap ke aliran darah. Bagi yang sensitif, tetap dapat menyebabkan
keracunan.
Meski menimbulkan efek
demikian, banyak bukti menunjukkan khasiat buah simalakama dalam
mengobati berbagai penyakit akut. Ia kerap digunakan bersama tanaman
obat lain untuk mengatasi diabetes, hipertensi dan gangguan liver.
Sebagai penyembuh kanker, mahkota dewa terbukti sangat baik. Kandungan
senyawa di dalamnya memiliki aktivitas antikanker dan antioksidan.
Mahkota dewa merupakan tanaman bersosok perdu. Tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan ketinggian 1.200 m dpl.
Tanaman ini telah terkenal
sebagai tanaman antikanker. Daun dewa memiliki efek menghambat
pertumbuhan sel-sel penyakit mematikan itu, hal ini berkat kandungan
asparaginase, semacam enzim yang menghambat protein dengan cara
menghidrolisis asparagin-asam amino yang sangat dibutuhkan sel-sel
kanker atau tumor-menjadi asam aspartat dan amonia. Akibatnya sel-sel
tersebut terhambat pertumbuhannya dan mati.
Baik
daun atau pun umbi dewa dapat digunakan sebagai obat. Daunnya
berkhasiat mengobati memar, menghentikan pendarahan, pembengkakkan
payudara, infeksi kerongkongan, telat haid, serta gigitan hewan berbisa.
Sementara umbinya digunakan untuk menghilangkan pembekuan darah,
bengkak, patah tulang dan pendarahan usai melahirkan.
Daun
Dewa memiliki sosok tegak, tinggi sekita 50-100 cm. Umumnya ditanam
dipekarangan sebagai tanaman obat. Batang muda berwarna hijau, bila tua
bercabang banyak. Daun agak berkumpul banyak di area bawah batang dengan
tulang daun menyirip, warna permukaan atas hijau tua, bagian bawah
hijau muda.
Siapa yang tak kenal dengan
benalu, ia adalah sejenis tanaman parasit yang sering mengganggu
tanaman, namun meski status nya hanya sebagai tanaman parasit, benalu
telah lama diduga mampu menghambat perkembangan sel-sel kanker. Rebusan
benalu digunakan sebagai obat pendukung selama pasien menjalani
kemoterapi. Efek ini disebabkan quersitrin -senyawa flavonoid yang
terkandung dalam tumbuhan parasit itu. Senyawa ini diyakini mampu
menghambat aktifitas enzim DNA kanker yang berperan dalam proses
pembelahan sel-sel kanker. Penyakit lain yang dapat diobati antara lain
radang amandel dan campak.
Tanaman
benalu dapat tumbuh disembarang tempat, Tetapi banyak orang yang
berkeyakinan bahwa semua tanaman benalu mempunyai khasiat sebagai obat.
Namun yang paling populer di gunakan dalam terapi kanker adalah benalu
teh camillia sinensis.
Sambiloto (Andgoraphis Paniculata)
Sambiloto (Andgoraphis Paniculata) |
Tanaman sambiloto telah banyak digunakan di Asia untuk menyembuhkan infeksi, demam, herpes, sakit tenggorokkan dan berbagai infeksi penyakit lainnya. Dalam terapi kanker sambiloto berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan daunnya ternyata bersifat sitotoksik (membunuh) terhadap sel kanker.
Selain
mampu melawan kanker tanaman sambiloto ternyata juga mampu melawan
virus HIV , hal ini di dapat dari beberapa hasil penelitian para pakar
dibidangnya.
Selain penyakit
diatas, dalam pengobatan kuno, sambiloto sering digunakan sebagai obat
demam, obat nyeri , dan gangguan pencernaan.
Tanaman
ini diduga berasal dari india. Kemudian di introduksi dan dibudidayakan
sebagai tanaman obat di berbagai Asia misalnya Cina, Thailand,
Malaysia, Indonesia, dan Filipina, hingga Australia.
Tapak Dara Catharanthus roseus
Tapak Dara Catharanthus roseus |
Tanaman ini banyak dijumpai di kebun-kebun dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Namun dibalik itu, tanaman ini ternyata mempunyai khasiat sebagai antikanker. Pada pengobatan tradisonal, rebusan tanaman ini sering dipakai dalam mengatasi malaria, diare , diabetes, dan kanker. Selain khasiat diatas ternyata daun tanaman ini telah lama digunakan sebagai antiseptik untuk luka, pendarahan, dan pencuci mulit untuk mengatasi sakit gigi. Tanaman ini biasanya di budidayakan sebagai tanaman hias, yang berkembang didaerah tropis dan kadang subtropis. Oleh karena itu tanaman ini banyak di budidayakan secara alami di banyak daerah. (http://rumah-tipsx.blogspot.com/2012/06/6-tanaman-penghalau-kanker.html)
0 comments:
Post a Comment