Saturday, 30 June 2012

Obat Herbal Penghalau Kanker

Powered by Blogger.

6 Tanaman Penghalau Kanker

Friday, June 29, 2012

Hingga saat ini kanker masih menjadi momok bagi orang didunia, hal ini dikarenakan penyakit tersebut dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini biasanya berawal dari produksi sel-sel yang tak terkendali, dimana setiap sel memperbanyak diri untuk mempertahankan kesehatan jaringan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Namun akibat mutasi genetis atau faktor pemicu tertentu, dengan cepat sel-sel berproduksi tanpa terkendali. Saat itulah massa sel tumor terbentuk.
Umum nya orang tak menyadari dirinya terkena kanker. Gejala-gejala yang dirasakan dianggap penyakit yang biasa. Begitu sadar, kanker yang menyerang telah mencapai stadium lanjut. Bahkan, tak ayal dari mereka ada yang tak tertolong lagi.
Berikut adalah beberapa tanaman yang di yakini para peneliti, mampu menghalau kanker :
Temu Putih Curcuma Zedoria 

Temu Putih Curcuma Zedoria
Temu Putih Curcuma Zedoria

Tumbuhan ini biasanya populer sebagai rempah-rempah dan obat di dunia timur. Di cina, temu putih telah lama digunakan dalam terapi kanker rahim. Ia pun diduga mampu menigkatkan efek mematikan sel kanker ketika melakukan radioterapi dan kemoterapi. Bahkan digunakan untuk bahan infus yang dimasukkan kedalam aliran darah pasien.
Menurut hasil penelitian American Institute Cancer Reports, temu putih mengandung RIP (ribosome inacting protein), zat antioksidan, dan antikurkumin. RIP berkhasiat memnonaktifkan pertumbuhan sel kanker, meluruhkan sel kanker tanpa harus merusak jaringan disekitarnya, dan memblokir pertumbuhannya. Zat antioksidan berfungsi mencegah kerusakan gen, sementara zat antikurkumin berkhasiat anti radang.

Tumbuhan temu putih biasanya tumbuh didaerah dengan ketinggian 1.000 m, ditanah yang berpasir dan berdrainase baik, tumbuhan temu putih ini biasanya tumbuh liar di Sumatera, hutan jati Jawa Timur , dan tumbuh secara umum di daerah Jawa Barat.
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)
Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)

Mahkota Dewa . Sebagian orang menganggap ia sangat beracun. Mengonsumsi buah mentah memang sangat tidak disarankan karena dapat menyebabkan bengkak, memar, dan sariawan dimulut, bahkan keracunan hingga pingsan. Bagian yang sangat beracun ialah biji, jika tergigit, lidah mati rasa, kaku, serta mengakibatkan demam. oleh karena itu penggunaannya masih terbatas sebagai obat luar seperti gatal-gatal, kudis, koreng, dan eksim.
Meski demikian, pemakaiannya mesti extra hati-hati lantaran senyawa aktifnya dapat meresap ke aliran darah. Bagi yang sensitif, tetap dapat menyebabkan keracunan.
Meski menimbulkan efek demikian, banyak bukti menunjukkan khasiat buah simalakama dalam mengobati berbagai penyakit akut. Ia kerap digunakan bersama tanaman obat lain untuk mengatasi diabetes, hipertensi dan gangguan liver. Sebagai penyembuh kanker, mahkota dewa terbukti sangat baik. Kandungan senyawa di dalamnya memiliki aktivitas antikanker dan antioksidan.
Mahkota dewa merupakan tanaman bersosok perdu. Tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan ketinggian 1.200 m dpl.
Daun Dewa (Gynura procumbens)
Daun Dewa (Gynura procumbens)
Daun Dewa (Gynura procumbens)

Tanaman ini telah terkenal sebagai tanaman antikanker. Daun dewa memiliki efek menghambat pertumbuhan sel-sel penyakit mematikan itu, hal ini berkat kandungan asparaginase, semacam enzim yang menghambat protein dengan cara menghidrolisis asparagin-asam amino yang sangat dibutuhkan sel-sel kanker atau tumor-menjadi asam aspartat dan amonia. Akibatnya sel-sel tersebut terhambat pertumbuhannya dan mati.
Baik daun atau pun umbi dewa dapat digunakan sebagai obat. Daunnya berkhasiat mengobati memar, menghentikan pendarahan, pembengkakkan payudara, infeksi kerongkongan, telat haid, serta gigitan hewan berbisa. Sementara umbinya digunakan untuk menghilangkan pembekuan darah, bengkak, patah tulang dan pendarahan usai melahirkan.
Daun Dewa memiliki sosok tegak, tinggi sekita 50-100 cm. Umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanaman obat. Batang muda berwarna hijau, bila tua bercabang banyak. Daun agak berkumpul banyak di area bawah batang dengan tulang daun menyirip, warna permukaan atas hijau tua, bagian bawah hijau muda.
Benalu (Loranthus Parasiticus)
Benalu (Loranthus Parasiticus)
Benalu (Loranthus Parasiticus)

Siapa yang tak kenal dengan benalu, ia adalah sejenis tanaman parasit yang sering mengganggu tanaman, namun meski status nya hanya sebagai tanaman parasit, benalu telah lama diduga mampu menghambat perkembangan sel-sel kanker. Rebusan benalu digunakan sebagai obat pendukung selama pasien menjalani kemoterapi. Efek ini disebabkan quersitrin -senyawa flavonoid yang terkandung dalam tumbuhan parasit itu. Senyawa ini diyakini mampu menghambat aktifitas enzim DNA kanker yang berperan dalam proses pembelahan sel-sel kanker. Penyakit lain yang dapat diobati antara lain radang amandel dan campak.
Tanaman benalu dapat tumbuh disembarang tempat, Tetapi banyak orang yang berkeyakinan bahwa semua tanaman benalu mempunyai khasiat sebagai obat. Namun yang paling populer di gunakan dalam terapi kanker adalah benalu teh camillia sinensis.
Sambiloto (Andgoraphis Paniculata)

Sambiloto (Andgoraphis Paniculata)
Sambiloto (Andgoraphis Paniculata)

Tanaman sambiloto telah banyak digunakan di Asia untuk menyembuhkan infeksi, demam, herpes, sakit tenggorokkan dan berbagai infeksi penyakit lainnya. Dalam terapi kanker sambiloto berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh dan  daunnya ternyata bersifat sitotoksik (membunuh) terhadap sel kanker.
Selain mampu melawan kanker tanaman sambiloto ternyata juga mampu melawan virus HIV , hal ini di dapat dari beberapa hasil penelitian para pakar dibidangnya.
Selain penyakit diatas, dalam pengobatan kuno, sambiloto sering digunakan sebagai obat demam, obat nyeri , dan gangguan pencernaan. 
Tanaman ini diduga berasal dari india. Kemudian di introduksi dan dibudidayakan sebagai tanaman obat di berbagai Asia misalnya Cina, Thailand, Malaysia, Indonesia, dan Filipina, hingga Australia.
Tapak Dara Catharanthus roseus

Tapak Dara Catharanthus roseus
Tapak Dara Catharanthus roseus

Tanaman ini banyak dijumpai di kebun-kebun dan pekarangan rumah sebagai tanaman hias. Namun dibalik itu, tanaman ini ternyata mempunyai khasiat sebagai antikanker. Pada pengobatan tradisonal, rebusan tanaman ini sering dipakai dalam mengatasi malaria, diare , diabetes, dan kanker. Selain khasiat diatas ternyata daun tanaman ini telah lama digunakan sebagai antiseptik untuk luka, pendarahan, dan pencuci mulit untuk mengatasi sakit gigi. Tanaman ini biasanya di budidayakan sebagai tanaman hias, yang berkembang didaerah tropis dan kadang subtropis. Oleh karena itu tanaman ini banyak di budidayakan secara alami di banyak daerah. (http://rumah-tipsx.blogspot.com/2012/06/6-tanaman-penghalau-kanker.html)

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...